Powered By Blogger

WelCome to My blog.

Selamat datang bagi para pengunjung,

Cuppz Nugraha's blog
blog yang menyuguhkan bacaan seputar kehidupan sehari-hari para remaja.

welcome to cuppz'blog

Jumat, 25 Februari 2011

SERBA~SERBI UN 2011

     Perubahan mendasar pada pelaksanaan ujian nasional baru bisa dilaksanakan pada tahun 2011. Jika perubahan dilakukan dalam ujian nasional tahun ini yang sebentar lagi digelar, dikhawatirkan bakal menimbulkan kebingungan bagi siswa dan sekolah.
    ”Keinginan untuk memperbaiki UN guna mengakomodasi keinginan masyarakat mesti dilaksanakan, UN tahun 2010 ini sebagai masa transisi untuk perbaikan mendasar UN pada tahun berikutnya,” kata Rully Chairul Azwal, Ketua Panitia Kerja Ujian Nasional Komisi X DPR di Jakarta, Jumat (22/1).
Rully mengatakan, DPR tidak lagi mempersoalkan apakah UN kali ini sah pascaputusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi pemerintah soal gugatan UN. Dari konsultasi dengan MA, Ketua MA Harifin A Tumpa menegaskan bahwa tidak ada penghentian, pelarangan, atau penundaan UN.
    ”UN tahun ini tidak melanggar putusan MA. Jadi, kami anggap masalah hukum UN sudah selesai,” ujar Rully.
    Adapun hasil UN sebagai penentu kelulusan, kata Rully, memang masih diperdebatkan. Masih ada fraksi di Komisi X yang meminta supaya hasil UN tidak sebagai syarat kelulusan dan saling memveto.
    ”Kami menyadari jika standar pendidikan kita belum merata. Jangan sampai UN itu membawa korban pada siswa dan sekolah-sekolah yang belum mencapai standar pelayanan minimum. Tetapi, perubahan itu kita siapkan untuk UN berikutnya supaya hasil UN jangan lagi merugikan siswa,” tegas Rully.
    Hingga saat ini, dana alokasi UN senilai Rp 562 miliar masih diberi tanda bintang yang artinya belum disetujui Komisi X. Keputusan penghapusan tanda bintang diputuskan pekan depan, menunggu hasil kerja panitia kerja UN.
Sumber: kompas.com
(ELN/LUK/ NDY/DEN)
Sabtu, 23 Januari 2010

Senin, 21 Februari 2011

KONSEP DASAR SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL



Menurut Haryana (2007), penyelenggaraan SBI didasari filosofi eksistensialisme dan esensialisme (fungsionalisme). Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, pro-perubahan, kreatif, inovatif, dan eksperimentif), menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik. Filosofi eksistensialisme berpandangan bahwa dalam proses belajar mengajar, peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan, mengeksiskan, menyalurkan semua potensinya, baik potensi (kompetensi) intelektual(IQ), emosional(EQ), dan Spiritual (SQ).
Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional. Dalam mengaktualkan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan, yaitu: learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be merupakan patokan berharga bagi penyelarasan praktek-praktek penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulum, guru, proses belajar mengajar, sarana dan prasarana, hingga sampai penilainya.

Jumat, 11 Februari 2011

Pengelolaan Lingkungan di Sekolah

        Seiring dengan pembangunan gedung, jalan maupun fasilitas lainnya maka semakin sempit pula keberadaan lahan tanah yang dapat dijumpai. Di sekolah misalnya, banyak sudah lingkungan (tempat) yang dipasangi dengan ‘coneblock’ agar terlihat rapi dan bersih. Namun, kegunaan dari pada ‘coneblock’ itu juga berpengaruh terhadap unsur lingkunagn abiotik ini (tanah). Dengan adanya ‘coneblock’, maka ketika hujan, air pun tidak dapat diserap oleh tanah secara optimal. Sehingga kehidupan dalam tanah, seperti cacing dan serangga terancam punah/mati. Tidak hanya itu kekurangan air dalam tanah juga mengakibatkan kekeringan dan tandus.
Untuk mengurangi hal tersebut, maka dibuatlah taman-taman kecil disekitar area ‘coneblock’. Contohnya taman yang ada di SMK Negeri 7 Yogyakarya (depan perpustakaan dan di bagian barat gedung). Meskipun lingkungan SMK Negeri 7 Yogyakarta di dominasi dengan ‘coneblock’, namun tidak lantas melupakan unsur lingkungan hidup tersebut.
Taman sekolah di SMK Negeri 7, terbilang cukup rindang dan asri, karena banyak di tanami tanaman seperti : lidah mertua, sunsiverra, bougenville, dll yang sebagian di dapat dari siswa didik baru (Masa Orientasi Siswa / MOS). Namun dalam hal kebersihan, sangatlah kurang, pasalnya masih banyak dijumpai di area taman berupa sampah makanan & minuman. Di kolam ikan-ikan (taman bagian barat) juga tak kalah kotornya, sampah plastik bekas jajanan membuat tidak sedap pemandangan kolam, walaupun setiap pagi sudah dibersihkan oleh tukang kebun. Namun saat istirahat siang, diduga para siswa yang kurang bertanggung jawab, membuang sampah jajanan dengan sembarang, padahal di tempat itu juga telah tersedia tempat sampah.
Maka dari itu hendaklah siswa ikut menjaga taman sekolah dan sadar akan lingkungan. Serta siswa mampu memanfaatkan sampah-sampah sisa makanan menjadi barang bernilai ekonomi, seperti membuat pupuk kompos. Akan tetapi tidak hanya ditujukan pada siswa saja, semua warga sekolah juga turut andil dalam kelestarian lingkungan hidup. Bukankah “Kebersihan sebagian dari Iman”.
(Yusuf.N)