Powered By Blogger

WelCome to My blog.

Selamat datang bagi para pengunjung,

Cuppz Nugraha's blog
blog yang menyuguhkan bacaan seputar kehidupan sehari-hari para remaja.

welcome to cuppz'blog

Jumat, 11 Februari 2011

Pengelolaan Lingkungan di Sekolah

        Seiring dengan pembangunan gedung, jalan maupun fasilitas lainnya maka semakin sempit pula keberadaan lahan tanah yang dapat dijumpai. Di sekolah misalnya, banyak sudah lingkungan (tempat) yang dipasangi dengan ‘coneblock’ agar terlihat rapi dan bersih. Namun, kegunaan dari pada ‘coneblock’ itu juga berpengaruh terhadap unsur lingkunagn abiotik ini (tanah). Dengan adanya ‘coneblock’, maka ketika hujan, air pun tidak dapat diserap oleh tanah secara optimal. Sehingga kehidupan dalam tanah, seperti cacing dan serangga terancam punah/mati. Tidak hanya itu kekurangan air dalam tanah juga mengakibatkan kekeringan dan tandus.
Untuk mengurangi hal tersebut, maka dibuatlah taman-taman kecil disekitar area ‘coneblock’. Contohnya taman yang ada di SMK Negeri 7 Yogyakarya (depan perpustakaan dan di bagian barat gedung). Meskipun lingkungan SMK Negeri 7 Yogyakarta di dominasi dengan ‘coneblock’, namun tidak lantas melupakan unsur lingkungan hidup tersebut.
Taman sekolah di SMK Negeri 7, terbilang cukup rindang dan asri, karena banyak di tanami tanaman seperti : lidah mertua, sunsiverra, bougenville, dll yang sebagian di dapat dari siswa didik baru (Masa Orientasi Siswa / MOS). Namun dalam hal kebersihan, sangatlah kurang, pasalnya masih banyak dijumpai di area taman berupa sampah makanan & minuman. Di kolam ikan-ikan (taman bagian barat) juga tak kalah kotornya, sampah plastik bekas jajanan membuat tidak sedap pemandangan kolam, walaupun setiap pagi sudah dibersihkan oleh tukang kebun. Namun saat istirahat siang, diduga para siswa yang kurang bertanggung jawab, membuang sampah jajanan dengan sembarang, padahal di tempat itu juga telah tersedia tempat sampah.
Maka dari itu hendaklah siswa ikut menjaga taman sekolah dan sadar akan lingkungan. Serta siswa mampu memanfaatkan sampah-sampah sisa makanan menjadi barang bernilai ekonomi, seperti membuat pupuk kompos. Akan tetapi tidak hanya ditujukan pada siswa saja, semua warga sekolah juga turut andil dalam kelestarian lingkungan hidup. Bukankah “Kebersihan sebagian dari Iman”.
(Yusuf.N)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar